Mempelajari Aksara Lontarak

Buku ini berisikan tentang bagaimana cara memakai bahasa bugis dengan benar sesuai kaidah bugis yang benar. Sesuai dengan Judulnya, kita dapat mempelajari cara memakai ejaan Lontara dengan benar - DeaZ.

Morfologi dan sintasi Bahasa Bugis

Buku yang saya temukan di lemari rumah ntah apa isinya yang jelas buku ini sangat baik untuk kita pelajari dan buku ini juga membahas tentang tanah OGI - DeaZ

Kamus Bahasa Bugis

Tak kalah Pnetingnya kita tidak boleh lupa akan hal-hal yang sepeleh. jangan lupakan sesuatu yang telah di ajarkan sejak dari kecil, JANGAN LUPAKAN BAHASAMU SENDIRI - DeaZ

I LA GALIGO

I La Galiogo Merupakan Cirita Bugis kuno yang akan kita simat bermasa. Apa-apakah itu, masih banyak hal yang beluk kita ketahui. Olehnya itu mari kita Simak buku ini - DeaZ.

Materi SMP - Ada Pappaseng

Banyak verita yang dapat kita ambil hikmahnya di buku ini. Cuman, apakah kita masih bisa membaca buku ini. apakah kita masih tau' membaca aksara Lontarak....??? - DeaZ

Selasa, 12 Februari 2013

Ada Papaseng Na Tau Riolota Part II

Lama baru nge-update lagi, berhubung baru belajar buat blog. apa lagi blog yang dibuat ini nggak ada penhasilannya sedikit pun. jadi di mohon kepada pembaca agar membantu dalam pembuatan blog ini. walaupun itu cuman sekedar saran dan kritik......

Enka topa lanjutanna Ada Pappasenna tau riolota bagian 2.....
Adapun lanjutan ada pappasenna tau riolota bagian 2......

--------------------------------------------------------
7.
Pangaderengnge Temmakkullei Sia Riappassan
Apa' Lanro Alenai Arajangnge.
Pada Toisa Temmakkulleni Risui'
Matae Risappe'
Daucculie Riteppe'
Lilae Enrenge
Aje Nariabbeyang.

Artinya :
Adat Istiadat Itu Tidak Mungkin Dilaksanakan Secara Paksa
Sebab Dia Adalah Tubuh Dari Kebesarang Kekuasaan
Sama Saja Dengan Tidak Mungkinnya
Dicungkil Mata
Dipotong Daun Telinga
Dipotong Lidah
Dan Kaki Kemudian Dibuang.

---------------------------------------------------------------------
8.
Iyatopa Upoadakko, Appujio Sio Mumadeceng Kalawing Ati, Apa' Sininna Decengnge Enrengnge Upe'e Polemanengngi Rideceng Kalawing Atie.
Aja' Sio Mualai Pompola To Mapperumae Riwatakkalemu, Iyana Ritu Matae, Daucculie, Lilae Inge'e. Tomapperuma Maneng Ritu Riwatakkale.
Iyasa Muala Pompola Mattungka Engkae Riwatakkalemu, Iyana Ritu Kalawing Ati Madecengnge. Aja' Sio Namasero Muatepperi Pangkau Kenna Tomaperrumae.
Iyana Ritu Pakkitanna Matae, Parengkalinganna Acculie, Ada Adanna Lilae, Paremmaunna Inge'e. Gau'na Kalawing Ati Madecengnge Madecengngi Riakkatenning, Matanna Kalawing Atie De' Nakaita-Ita, Lilana Kalawing Ati Madecengnge De' Nakapau Pau, Dacculinna Kalawing Ati Madecengnge De' Nakaengka Engkalinga, Inge'na Kalawing Ati Madecengnge De' Nakaemma Emmau Mainge' Tongeng Tongeng.
Naengngerangngi Sininna Pura Naengkalingae, Naengngerangngi Pura Naitae Pura Napoadae.

Artinya :
Juga Saya Katakan, Cintai Dan Berbaiksangkalah Kepada Sesamamu, Sebab Semua Kebaikan Dan Kemujuran Bersumber Dari Baik Sangka/Ketulusan Hati.
Janganlah Hendaknya Menjadikan Pimpinan, Penumpang Dalam Tubuhmu, Yaitu Mata, Telinga, Lidah, Hidung.
Jadikanlah Pimpinan Yang Memang Ada Di Dalam Tubuhmu Ialah Ketulusan Hati Yang Baik. Jangan Terlalu Mempercayai Tingkah Laku Penumpang Dalam Tubuhmu Yaitu Penglihatan Mata, Pendengaran, Pendengarang Telinga, Perkataan Lidah, Penciuman Hidung.
Perbuatan Hati Yang Tulus Baik Dipegang, Matanya Hati Yang Tulus Tidak Sembarang Melihat, Lidahnya Hati Yang Tulus Tidak Sembarang Berkata, Telinganya Hati Yang Tulus Tidak Sembarang Mendengar, Hidungnya Hati Yang Tulus Tidak Sembarang Mencium.
Mengingat Semua Yang Pernah Didengarnya, Mengingat Semua Yang Pernah Dilihatnya, Mengingat Semua Pernah Dikatakannya.

-----------------------------------------------------------------------------
9. Eppa'i Gau'na To Malempu'e.
•    Mula Mulanna Riasalaiwi Maddampeng,
•    Maduanna Riparennuwangiwi Tennacekka Risanresiwi Tenna Pabelleyang,
•    Matelluna Temmangowai Engnge Yania Elo'na/Anunna,
•    Maeppa'na Tennasenna Deceng Narekko Alenamna Podecengengngi, Iyami Naseng Deceng Nakko Massamai Decenna.

Artinya : Ada Empat Perbuatan Orang Jujur.
•    Permulaannya Dimaafkan Orang Yang Bersalah Padanya,
•    Kedua Tidak Culas Bila Diharapkan Tidak Goyah/Mungkir Bila Disandari/Diharapkan,
•    Ketiga Tidak Rakus Kepada Yang Bukan Haknya,
•    Keempat Belum Dianggap Kebaikan Apabila Hanya Tertuju Kepadanya Sendiri, Baru Dianggap Kebaikan Apabila Sudah Menyeluruh Kepada Rakyat.

==============================================================
10. Kegae Ripaggettengang Bicara?,Eppai Tau Dipaggettengang Bicara :
•    Seuwani To Mawatangnge,
•    Maduanna To Majekkoe,
•    Matelluna To Maccae,
•    Maeppa'na To Bongngo'e.
Artinya : Kepada Siapa Hukum Harus Ditegakkan?, Ada Empat Orang Yang Hukum Harus Ditegakkan Padanya Yaitu :
•    Pertama Orang Yang Kuat,
•    Kedua Orang Yang Culas,
•    Ketiga Orang Yang Pintar,
•    Keempat Orang Yang Bodoh.

_______________________________________________
11. Eppa' Tanrana Tomadeceng Kalawing Atie,
•    Seuwani Passu'i Ada Napatuju,
•    Maduanna Matu'i Ada Nasitinaja,
•    Matellunna Duppaiwi Ada Napasau',
•    Maeppa'na Molai Ada Napadapi'.
Artinya : Ada Empat Tanda Tanda Orang Yang Baik Hati,
•    Pertama Mengeluarkan Perkataan Yang Benar,
•    Kedua Menyusun Kata Kata Yang Pantas,
•    Ketiga Menerima Perkataan Dan Menguasainya,
•    Keempat Meneliti/Meniti Perkataan Dengan Sempurna.

........................................................................................................
12. Aja' Mupalalloiwi Gau' Tettongemmu, Aja' To Mupalalloi Wi Ampe Sinratammu, Aja'to Mupaliwengiwi Ada Ada Tudangemmu.
Iyana Ritu Tau Riagelli Tenriaddampengang Ri Allah SWT Toppaliwengi Engngi Ada Ada Enrengnge Pangkaukeng Tudangenna. Rekko Roppo-Roppo'ko Naese'ko Nasalagao.
Salaiyyangngi Laleng Tomawatangnge, Lesso'pi Lalo Mutokkong.
Temmate Lempa'e, Mawatang Sapparenna Atongengengnge.

Artinya :
Jangan Bertindak Meliwati Kemampuanmu, Jangan Bersifat Dibuat Buat Dengan Maksud Untuk Mengalahkan Sesamamu, Juga Jangan Berkata Berlebihan.
Orang Yang Demikian Perbuatannya Dikutuk Oleh Allah SWT, Andaikan Engkau Belukar Akan Dibersihkannya.
Hindari Jalanan Yang Dilalui Orang Yang Kuat, Setelah Dia Liwat Baru Engkau Tegak. Kejujuran Tidak Akan Kalah, Sulit Mencari Kebenaran.

|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
13. Limai Uwangenna Riallolongengi Deceng,
•    Seuwani Pakatunai Alemu Risilasannae,
•    Maduanna Saroko Maserisilasannae,
•    Matellunna Makkareso Patujue,
•    Maeppa'na Moloie Roppo Roppo Narawe',
•    Malimanna Molae Laleng Namatike' Nappa Sanre' Ri Allah SWT.
Artinya : Lima Jenis Sifat Manusia Menghasilkan Kebaikan,
•    Pertama Merendahkan Diri Sepatutnya,
•    Kedua Mencari Kawan/Sahabat Sepatutnya,
•    Ketiga Berbuat/Bekerja Yang Baik Dan Benar,
•    Ke Empat Kembali Apabila Menghadapi Rintangan,
•    Kelima Waspada Dalam Perjalanan Sambil Berserah Diri Kepada Allah SWT

La Pabbenteng Petta Lawa

La Pabbenteng Petta Lawa
 
 La Pabbenteng Petta Lawa (1946–1951)
La Pabbenteng adalah anak dari Baso Pagilingi Abdul Hamid, Petta Ponggawa Bone yang gugur dalam pertempuran melawan Belanda di Bulu Awo perbatasan Siwa dengan Tanah Toraja dengan isterinya We Cenra Arung Cinnong. Sedangkan Baso Pagilingi Ponggawa Bone adalah anak dari La Pawawoi Karaeng Sigeri MatinroE ri Jakarta, Arumpone ke 31.

Masa Pemerintahan
-------------------
La Pabbenteng Petta Lawa Arung Macege menjadi Mangkau’ di Bone yang diangkat oleh NICA (Nederland Indiche Civil Administration), suatu organisasi baru yang dibentuk oleh Belanda dan sekutunya yang bertujuan untuk berkuasa kembali di Indonesia. Padahal Bangsa Indonesia telah memperoklamirkan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945 oleh Sukarno-Hatta.

Setelah La Mappanyukki berhenti menjadi mangkau’ di Bone, maka tidak ada lagi putra mahkota yang dapat menggantikannya kecuali La Pabbenteng Petta Lawa Arung Macege. Oleh karena itu, NICA mengangkatnya menjadi Arumpone atas persetujuan anggota Ade’ Pitu-E Bone menggantikan La Mappanyukki Datu Malolo ri Suppa.
---------
Sebelum diangkat menjadi Mangkau di Bone, La Pabbenteng memang selalu dekat dengan NICA dan selalu bersama-sama apabila NICA bepergian. Oleh karena itu dia diberi pangkat kemiliteran yaitu Kapten Tituler. Setelah diangkat menjadi Mangkau’ Bone, pangkatnya dinaikkan menjadi Kolonel Tituler.

Pada waktu La Mappanyukki akan diangkat menjadi Mangkau’ di Bone, salah seorang anggota Hadat Tujuh Bone yang menolaknya adalah La Pabbenteng Arung Macege. Karena menurutnya dia lebih berhak untuk menduduki akkarungengE ri Bone sebab dialah yang paling dekat dengan La Pawawoi Karaeng Sigeri MatinroE ri Jakarta. Akan tetapi sebelum Perang Dunia II La Pabbenteng memperbuat kesalahan di Bone yaitu membunuh sepupunya yang bernama Daeng Patobo. Oleh karena itu, Gubernur Belanda bersama Hadat Tujuh Bone memutuskan untuk mengasingkan La Pabbenteng. Setelah datang Jepang, barulah La Pabbenteng kembali dari pengasingannya.
--------------
Ketika ia diasingkan, kedudukannya sebagai Arung Macege digantikan oleh La Pangerang Daeng Rani anak La Mappanyukki Datu Malolo ri Suppa Arumpone ke 32. Kedudukan itu berakhir setelah diasingkan oleh NICA ke Tanah Toraja bersama ayahnya La Mappanyukki karena pernyataannya yang tetap berdiri dibelakang Republik Indonesia yang diproklamirkan oleh Sukarno Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945.

Pada saat La Pabbenteng menjadi Arumpone ia melengkapi perangkat pemerintahannya dengan mengangkat To Marilaleng La Maddussila Daeng Paraga menjadi MakkedangE Tanah. Selanjutnya La Sulo Lipu Sulewatang Lamuru diangkat menjadi To Marilaleng menggantikan La Maddussila Daeng Paraga.

La Pabbenteng kawin di Sidenreng dengan We Dala Uleng Petta Baranti, anak dari We Bunga dengan suaminya yang bernama La Pajung Tellu Latte Sidenreng. Cucu langsung Addatuang Sidenreng dari ibunya dan cucu langsung Arung Rappeng Addatuang Sawitto dari ayahnya.
--------------
Arumpone La Pabbenteng kemudian diperintahkan oleh NICA untuk mempersatukan arung-arung (raja-raja) di Celebes Selatan untuk membentuk organisasi yang bernama Hadat Tinggi. Organisasi ini diketuai sendiri oleh Arumpone La Pabbenteng dan wakilnya adalah La Ijo Daeng Mattawang Karaeng Lalolang. Hadat Tinggi itulah yang ditempati oleh Gubernur NICA untuk melaksanakan pemerintahannya di Celebes Selatan.

Pada masa pemerintahan La Pabbenteng di Bone, NICA mengadakan Komperensi Malino yang diprakarsai oleh Lt.G.Dj.Dr.H.J.van Mook, sekaligus sebagai pimpinan. Komperensi itu dihadiri oleh wakil-wakil dari Celebes, Sunda Kecil dan Maluku yang bertujuan membentuk suatu negara dalam negara Republik Indonesia yaitu Negara Indonesia Timur (NIT).
-------------
Pada tanggal 12 November 1948, Gubernur NICA di Ujungpandang menyerahkan kepada Arumpone La Pabbenteng untuk menjadi Ketua Hadat Tinggi dan memasukkan sebagai satu bahagian dari Negara Indonesia Timur. Namun bentukan NICA itu tidak berumur panjang, sebab pada tanggal 27 Desember 1949 Belanda menyerahkan kedaulatan Republik Indonesia kepada Bangsa Indonesia. Selanjutnya terbentuklah Republik Indonesia Serikat dan bubar pulalah Hadat Tinggi bentukan NICA.

Dalam tahun 1950 La Pabbenteng mengundurkan diri sebagai Arumpone, dia berangkat ke Jawa bersama isterinya. Begitu pula anggota Hadat Bone, semua meninggalkan kedudukannya sebagai anggota Hadat Bone.
--------------

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More